Perlukah Peran Arsitek
Sensasi Ruang di
Dalam Rumah
-sebuah pandangan proses merumah-
Apakah sebuah rumah
perlu didesain oleh arsitek? Bagaimana kalau rumah murah, masih perlukah
peran arsitek? Apakah dengan peran arsitek akan membuat investasi biaya
konstruksi rumah lebih menguntungkan daripada membangun tanpa arsitek?
Mungkin beberapa pertanyaan
tersebut cukup sering ditanyakan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia dalam
usaha memenuhi kebutuhan utamanya yaitu tempat tinggal. Tulisan ini mencoba
untuk memberikan beberapa sudut pandang sebagai bahan pertimbangan. Seiring
dengan perkembangan dunia arsitektur saat ini, ternyata masih dibarengi
dengan pemahaman sebagian besar masyarakat bahwa jasa arsitek merupakan nilai
yang mahal. Hal ini melatarbelakangi maraknya pembangunan tanpa arsitek, atau
kontraktor dengan bonus desain gratis. Tidak hanya pada pembangunan rumah
dengan biaya terbatas, tapi juga pada banyak rumah mewah.
Membangun atau
merenovasi rumah tinggal tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar sesuai
dengan konteks kemampuan masing-masing pemiliknya.
Sehingga boleh
dibilang, rumah tinggal merupakan kebutuhan dasar namun juga barang mewah.
Setiap orang akan sangat berhati-hati dalam membeli barang mewah karena
mempertaruhkan nilai uang yang cukup besar. Belum lagi rumah tinggal
merupakan harta milik yang akan dinikmati atau dipakai sendiri dalam waktu
yang cukup lama. Seperti apa kondisi rumah kita, begitu juga yang akan
dirasakan tubuh kita secara fisik maupun psikologis.
Sebenarnya rumah
merupakan sebuah tempat berlindung yang pribadi, jadi cukup ada lantai,
dinding, dan atap maka jadilah sebuah tempat tinggal.
Namun seiring dengan
meningkatnya kebutuhan manusia akan kenyamanan dan keindahan, maka wujud
rumah tinggal menjadi semakin kompleks. Rumah berkembang menjadi cerminan
karakter dan gaya hidup pemiliknya karena akan dihidupi setiap hari selama
bertahun-tahun. Rumah merupakan sebuah wadah paling mendasar bagi dinamika
kehidupan sosial, budaya, dan spiritual yang dapat mempengaruhi wajah suatu
bangsa, baik secara fisik maupun kualitas manusianya. Jadi sebenarnya peran
arsitek yang utama dalam hal ini lebih tepat sebagai perancang yang dapat
mewadahi kebutuhan, karakter, gaya hidup, atau cita rasa pemiliknya ke dalam
ruang-ruang hidup sehari-hari.
Dengan berbagai
pertimbangan tersebut, ternyata rumah memiliki nilai yang sangat tinggi.
Sehingga proses merumah dan perkembangan rumah semakin mewujud sesuai
kebutuhan ideal penghuninya, menjadi semakin penting.
Proses merumah tanpa
peran arsitek yang tepat akan menjadi investasi yang sangat mahal dan
beresiko tinggi. Mungkin dapat diilustrasikan seperti membawa mobil mercedes
terbaru ke bengkel kecil yang tidak resmi dan tidak dikenal. Sama dengan
mempertaruhkan nilai yang sangat besar kepada orang yang tidak
terpercaya. Padahal arsitek yang tepat dapat berperan untuk membantu pemilik
rumah mewujudkan rumah tinggalnya sesuai dengan biaya yang dianggarkan.
Biaya yang sama yang dikeluarkan untuk membangun rumah tanpa arsitek akan
dapat menghasilkan rumah yang jauh lebih bernilai dan bermakna bila dibantu
oleh arsitek. Demikian juga untuk rumah dengan biaya terbatas, kompleksitas
keterbatasan lahan dan dana dengan kebutuhan yang cukup banyak, semakin
membutuhkan peran arsitek untuk mendesain rumahnya dengan penataan ruang dan
pemilihan material yang efisien dan esensial namun tetap memiliki kualitas
ruang yang baik. Karena indah tidak harus sama dengan mahal dan mewah, biaya
rendah tidak berarti bernilai rendah.
Belum lagi bila
dihitung usia rumah berpuluh tahun, maka sebenarnya fee desain
arsitek yang distandarkan sekitar 7% - 10% dari biaya konstruksi rumah oleh
IAI (Ikatan Arsitek Indonesia), menjadi relatif murah dibandingkan dengan
kualitas rumah yang akan diwujudkan. Tentunya untuk rumah-rumah kecil dengan
biaya terbatas, beberapa arsitek tertentu dapat memberikan pengecualian
dengan fee desain yang jauh lebih kecil.
Perkembangan dunia
arsitektur yang sangat pesat akhir-akhir ini, sebenarnya sudah menghilangkan
batas-batas tipologi bangunan. Bahwa sebuah fungsi bangunan tertentu
dapat dilihat dari ciri-ciri bentukan kulit bangunannya tidak lagi
populer. Rumah, kantor, toko, galeri, atau kafe misalnya dapat saja memiliki
kemiripan karakter bentuk dan tampaknya.
Dengan demikian
desain sebuah rumah memiliki kesempatan untuk berkembang lebih luas. Tidak
ada lagi batasan-batasan bahwa rumah tinggal harus terlihat seperti sebuah
‘rumah tinggal’ pada umumnya. Masing-masing rumah dapat memilih kesukaan
tampilannya masing-masing sesuai keberadaan ruangnya. Jadi arsitek memiliki
ruang gerak kreatif yang sangat luas untuk berkarya membentuk ruang-ruang
dengan kualitas dan pengalaman yang kaya.
Sehingga komunikasi
dan kerjasama antara arsitek dan pemilik menjadi semakin penting. Kebutuhan
meruang penghuni dapat diwujudkan melalui proses desain oleh arsitek ke dalam
karya ruang dengan berbagai sensasi udara, cahaya, bayangan, tekstur, bunyi,
warna, seni, grafis, dan unsur-unsur lainnya yang tidak terbatas. Ruang
dengan fungsi yang sama dapat diterjemahkan ke dalam berbagai wujud sensasi
ruang yang berbeda-beda. Proses komunikasi, interaksi, dan pengembangan
desain lebih lanjut akan semakin memperkaya maupun membentuk desain rumah
semakin sesuai dengan karakter dan kebutuhan penghuninya. Jadi, masih
beranikah merumah memakai kontraktor desain gratis yang tidak tahu siapa
arsiteknya atau tanpa arsitek sama sekali?
Diambil dari milis
IAI tanggal 27 Februari 2008 yang dikirimkan oleh Yu Sing, tulisan ini sudah
dimuat di majalah iDEA edisi maret 2008.
|
Jangan Biarkan Uang Anda Menjadi Puing, Fee Arsitek untuk
menjamin Kualitas & Efisiensi
Sering kali terjadi, orang mempunyai dana & ingin membangun
rumah tapi menganggap Fee Arsitek sebagai biaya yang membebankan bagi Cost
Bangunan, dan ia hanya menunjuk seorang mandor untuk membangun rumahnya dengan
modal gambar dari sketsa seadanya. Banyak yang baru menyadari kekurangan
setelah dinding terpasang. Alhasil mulailah perintah bongkar sana-sini, hingga
banyak uang yang akhirnya hanya menjadi puing. Belum lagi nilai estetis rumah
yang tidak menentu arah tujuan. Mau Minimalis tapi banyak ukiran, dibilang
Klasik tapi banyak batu Alam. Dapatkah anda membanggakan Rumah seperti ini pada
teman & keluarga ?
Bagaimana Mungkin Fee Desain Arsitek Yang Bikin Mahal Biaya
Bangunan Rumah Anda ?
Fee Desain Prarencana Arsitek hanya 7%-10% dari seluruh biaya
membangun (biaya bahan bangunan & ongkos tukang). Ya, kadang Fee Arsitek
malah lebih murah dari harga WC yang anda beli !, jadi bagaimana mungkin ada
pendapat yang mengatakan “mau ngirit tidak perlu menggunakan jasa Arsitek”. Ini
berarti anda hanya bisa “ngirit” 7%-10% Padahal 7%-10% untuk mengelola yang
90%-93% agar tepat sasaran, karena potensi terjadinya kesalahan sangat tinggi!
tiap kesalahan berarti pengeluaran uang tanpa guna.
Karena sudah terlanjur, dan juga karena kesibukan di'cecer'
permintaan, pendapat dan saran pemborong/mandor/tukang yang jalan keluarnya
anda sendiri tidak tahu, hingga akhirnya yang terpikir hanya “asal jadi saja
bangunannya”. Menyesal memang, tapi sudah tidak dapat diputar balik kembali.
Ibarat semen kalau sudah ketemu air, tidak lagi dapat kembali menjadi semen,
paling bisa jadi puing.
Jadi kalau mau “ngirit'” membangun rumah, awasi yang paling
potensial membawa kerugian, yaitu yang 90-93% tadi. Bagaimana caranya ? Gunakan
yang 7-10% itu untuk menggunakan Jasa Arsitek untuk mengatur keuangan anda yg
90-93% agar tidak mubazir. Dengan Arsitek yang berpengalaman,
kesalahan-kesalahan sewaktu pembangunan dapat diminimalisir/dihilangkan. Dalam
Gambar Lengkap Arsitektur semua detail sudah disiapkan, jadi
Pemborong/Mandor/Tukang tidak banyak merepotkan anda.
Perkiraan saya, tanpa
bantuan arsitek, pemborosan cost bisa mencapai 30%, saya pernah membantu menyelamatkan biaya
pembangunan rumah tinggal sampai dengan 1 milyar rupiah, karena desain yang
tidak efisien dan tidak nyaman. Bayangkan, uang sebesar itu hampir terbuang
percuma...!
Jadi, mulai sekarang anda pilih, uang anda mau jadi puing atau
mau jadi rumah yang dapat dibanggakan pada semua orang, bahkan bisa muncul di majalah-majalah.
Sekarang, murah atau mahal fee arsitek menurut anda ?